Pengertian Puisi, Ciri-Ciri, Jenis, Unsur, Struktur dan Contoh Puisi

Pengertian Puisi, Ciri-Ciri, Jenis, Unsur, Struktur dan Contoh Puisi - kembali lagi kita akan belajar pelajaran bahasa indonesia, dimana materi yang akan kita bahas adalah penjelasan tentang puisi. tentu teman-teman sudah tidak asing lagi dengan apa itu puisi, dan pastinya pernah waktu pas sekolah diberikan tugas oleh guru untuk membacakan puisi di depan kelas dengan penuh ekspresi. nah, selengkapnya mengenai puisi mulai dari ciri-ciri, jenis dan contoh puisi bisa teman-teman simak pada artikel di bawah ini.

Pengertian Puisi, Ciri-Ciri, Jenis, Unsur, Struktur dan Contoh Puisi

Pengertian Puisi

Puisi adalah sebuah karya seni tertulis, dimana dalam bentuk seni, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis. puisi berbeda dengan pantun dan prosa, dimana penekanan pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan irama adalah yang membedakanya.

Baca juga : Pengertian Fakta dan Opini, Ciri-Ciri Beserta Contohnya

- Pengertian puisi secara umum adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris dengan pemilihan kata yang indah.

- Pengertian puisi menurut para ahli

1. H.B. Jassin
Menurut H.B. Jassin, puisi ialah suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.

2. Waluyo
Menurut Waluyo, puisi merupakan suatu karya sastra dengan gaya bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberikan irama dengan suara bunyi yang padu dan pemilihan sebuah kata-kata kias (imajinatif)

Puisi berasal dari bahasa yunani kuni : (ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió), yaitu sebuah seni tertulis.

Ciri-Ciri Puisi

- Bersifat simetris atau bait-baitnya memiliki yang bentuk rapih.
- Puisi memiliki sajak yang teratur.
- Dominan menggunakan sajak syair, atau pola pantun.
- Pada umumnya berbentuk empat seuntai.
- Terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra).
- Disetiap gatara terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.

Jenis-Jenis Puisi

Berdasarkan jenisnya, puisi dibagi menjadi 3, yaitu puisi lama dan puisi baru dan puisi kontemporer, berikut penjelasanya.

1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. berikut adalah yang termasuk kategori atau jenis puisi lama.

- Mantra : mantra adalah bunyi, suku kata, kata, atau sekumpulan kata-kata yang dianggap mampu menciptakan perubahan misalnya perubahan spiritual.

- Pantun : pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa nusantara. pada umumya pantun terdiri atas empat baris, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a. (selengkapnya tentang : pengertian pantun)

- Karmina : karmina atau juga dikenal dengan nama pantun kilat atau pantun dua seuntai adalah pantun yang terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua adalah isi dengan pola sajak lurus (a-a).

- Seloka : seloka merupakan bentuk puisi melayu klasik, berisikan pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.

- Gurindam : gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh. (selengkapnya tentang pengertian gurindam).

- Syair : syair adalah jenis puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yang berakhir dengan bunyi yang sama.

- Talibun : Talibun adalah sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, tetapi lebih dari 4 baris (mulai dari 6 baris hingga 20 baris). pada umumnya talibun berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.

2. Puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. berikut adalah yang termasuk kategori atau jenis puisi baru.

- Balada : balada adalah adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat yang mengharukan, yang terkadang dinyanyikan atau disajikan dalam bentuk dialog.

- Hymne : hHymne atau gita puja merupakan sejenis nyanyian ditujukan untuk Tuhan atau sesuatu yang dimuliakan.

- Ode : ode atau oda adalah puisi lirik berisikan semangat pujaan dalam nada agung dan tema serius.
- Epigram : epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.

- Romansa : romansa adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1970 dengan disutradarai oleh Hasmanan.

- Elegi : elegi adalah istilah umum dalam kesusastraan yang merujuk kepada syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.

- Satire : satire adalah gaya bahasa untuk menyatakan sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang.

Unsur-Unsur Puisi

Berdasarkan unsur dan strukturnya, puisi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Struktur fisik puisi
- Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.

- Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya.

- Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan.

- Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.

- Rima atau Irama, yaitu persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi.

2. Struktur batin puisi
- Tema atau makna (sense), yaitu media puisi adalah bahasa. tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.

- Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.

- Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya.

- Amanat, tujuan atau maksud (intention), yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.

Contoh Puisi

1. Contoh Puisi Lama

- Mantra :

Bismillahirrahmanirrohim
Hai besi bangunlah engkau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah

2. Contoh Puisi Baru

- Balada :

Balada Ibu yang dibunuh
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.

Orang juga bertanya :

Apa jenis puisi?
Ada berapakah jenis puisi?
Apa yang dimaksud dengan puisi dan jenis jenis puisi?
Apa yang dimaksud dengan puisi apa yang dimaksud dengan puisi?

Semoga artikel tentang pengertian puisi, ciri-ciri dan unsur puisi yang sudah admin jelaskan diatas bisa dimengerti dengan mudah oleh teman-teman semua. penjelasan terbaru lainya akan admin update setiap hari, jadi kunjungi terus belajarpengertian.

Postingan terkait: